Jasa peledakan tambang untuk bawah tanah selalu menjadi hal yang utama bagi para perusahaan yang bergerak dalam bidang tambang. Hal ini menjadi sangat penting untuk mengetahui beberapa alat peledakan tambang bawah tanah yang dipakai para penyedia jasa drilling dan juga blasting seperti https://mria.co.id/ . Perusahaan tambang biasanya menggunakan jasa ini karena lebih menguntungkan.
Alat Peledakan Tambang Bawah Tanah
Banyak perusahaan pertambangan yang menggunakan jasa peledakan atau blasting karena beberapa alasan. Salah satunya adalah karena telah memiliki kemampuan dan juga keahlian yang pada bidangnya.
Bahkan pengalaman jasa ledakan tersebut memiliki lisensi hukum yang legal serta bertanggung jawab dan juga dapat dipercaya untuk menuntaskan layanan atau pekerjaan mereka.
Kemudian, peralatan yang dipakai juga merupakan peralatan canggih yang memang diperlukan dalam teknik peledakan. Berikut ini adalah beberapa alat yang biasanya dipakai dalam operasional peledakan tambang bawah tanah. Diantaranya adalah:
Kompresor dan Mesin Bor
Alat peledakan tambang bawah tanah yang pertama adalah kompresor serta mesin bor. Kompresor menghasilkan sumber energi yang juga menghasilkan gaya dengan tekanan tinggi (pneumatic). Kemudian, sekaligus sebagai alat penggerak unit bor dalam berpindah dari satu lokasi menuju lokasi lainnya. Penggunaan udara dibutuhkan berdasarkan dengan ukuran mesin bor.

Batang dan Mata Bor
Batang bor menghubungkan DHT Hummer atau Shank Adaptor kepada Extension Rods. Tak hanya itu saja, batang bor juga bisa digunakan untuk memperoleh kedalaman pengeboran yang diperlukan. Sementara itu, mata bor akan melanjutkan energi putaran serta tekanan yang berasal dari batang bor menuju ke batuan.
Mobil Mixer/Manufacturing Unit (MMU)
Mobil ini merupakan alat yang dipakai dalam pengisian lubang ledak secara sistem mekanis. MMU biasanya terdiri atas tiga kompartemen yang bermuatan butiran Ammonium Nitrate (AN), emulsi, dan juga bahan bakar (solar).
Alat Pengamanan Ledakan
Peralatan pengaman yang umumnya dapat dipakai dalam sebuah operasi blasting adalah radio komunikasi portable (HT). Alat peledakan tambang bawah tanah tersebut sebagai pengawasan keamanan untuk lokasi sekeliling ledakan, sirine, dan juga bendera merah sebagai tanda jika area tersebut akan dilakukan ledakan.
Detonator Biasa (Plain Detonator)
Alat ini adalah yang menjadi pemicu pada awal proses peledakan. Kemudian, ukuran tabung detonator yang biasa yaitu dengan diameter 6,40 mm dengan panjang 42 mm. Yang mana berisi kandungan dasar PETN atau TNT. Detonator selalu dipakai dengan campuran atau kombinasi sumbu api. Alat ini termasuk ke dalam alat peledakan yang satu kali pakai.
Bahan Peledak
Alat satu kali pakai ini digunakan sebagai pengisian lubang tembak, yakni emulsi/dabex dengan rasio 70 persen matrix serta 30 persen Ammonium Nitrate Fuel Oil (ANFO). Sementara itu, primer memakai Booster 400 gram, dynamite dayagel satu kilogram, atau dapat menggunakan kedua-duanya.
Detonator Nonel
Alat peledakan tambang bawah tanah yang juga disebut dengan In hole delay ini dirancang sebagai alat yang mengatasi kelemahan pada detonator listrik serta cocok untuk dipakai di area dengan petir yang intensitasnya tinggi.
Sumbu Api
Alat selanjutnya adalah sumbu api yang merupakan sumbu dengan fungsi merambatkan api yang kecepatannya tetap. Alat peramban api tersebut mampu menyalakan Ignition Mixture atau ramuan pembakar dalam detonator biasa. Sehingga, bisa meledakkan isian primer serta isian dasarnya.
Sumbu Ledak
Alat ini merupakan sumbu dengan bagian inti terdapat PETN sebagai bahan peledak. Kecepatan detonasinya adalah 21.000 ft per detik. Lalu, alat peledakan tambang bawah tanah ini mempunyai kuat listrik yang cukup baik. Sumbu ini lebih dikenal dengan istilah Cordtex.